Mitos Mengenai Probiotik
|
Mitos Mengenai Probiotik |
Secara umum masyarakat di Indonesia memang sudah tak asing jika mendengar istilah Probiotik, sebagian besar akan menjawab mengenai yogurt atau bakteri hidup yang bermanfaat jika ditanya apa itu Probiotik. Walau benar, namun pengetahuan mengenai probiotik seharusnya jangan berhenti sampai hal tersebut saja, namun juga harus membahas secara menyeluruh.
Karena pemahaman yang kurang tepat akan mengakibatkan salah kaprahnya penggunaan, manfaat, atau juga fungsi Probiotik itu sendiri. Selain itu pemahaman yang buram juga mengakibatkan tersebarnya mitos-mitos mengenai probiotik yang salah.Apa saja
mitos mengenai Probiotik yang keliru? berikut adalah artikel dari Huffington Post (11/07) mengenai Mitos Probiotik.
1.Semua suplemen probiotik sama
Terdapat mitos yang mengatakan bahwa semua suplemen probiotik sama saja. Ini adalah mitos yang keliru. Secara teori, setiap suplemen probiotik yang tersedia di pasaran sangat berbeda. Beberapa probiotik berasal dari satu jenis organisme sementara yang lainnya dibuat dari berbagai jenis organisme. Jenis organisme yang digunakan juga bisa berbeda sehingga memiliki efek yang berbeda pada kesehatan.
Selain itu, konsentrasi mikroba pada setiap produk probiotik juga bisa sangat berbeda. Hal ini karena organisme berbeda bisa memberikan efek berbeda pada tubuh. Sulit bagi para peneliti untuk mengetahui manfaat kesehatan setiap produk probiotik karena tak semua mikroorganisme yang digunakan sudah diteliti efeknya untuk kesehatan.
2.Probiotik bisa menggantikan pengobatan
Meski beberapa orang lebih memilih pengobatan secara alami, namun probiotik bukan salah satu hal yang bisa digunakan untuk menggantikan pengobatan atau perawatan medis. Probiotik bisa dimanfaatkan sebagai asupan sampingan pada beberapa jenis pengobatan, namun tak digunakan untuk menggantikannya.
Para ahli tidak pernah menyarankan untuk menghentikan pengobatan tertentu kemudian menggantikannya dengan mengonsumsi probiotik. Sebaliknya orang bisa menggunakan probiotik sebagai tambahan untuk program perawatan mereka. Namun jika pengobatan dirasa tak cocok dengan probiotik, justru penggunaan probiotik yang harus dihentikan.
3.Label produk menunjukkan jumlah mikroba yang akurat
Hanya karena label produk probiotik yang Anda beli menyebutkan ada jutaan mikroba di dalamnya, bukan berarti label tersebut selalu akurat. Label makanan seringkali tidak memberitahukan jumlah bakteri yang ada dalam produk mereka. Seringnya mereka hanya menyebutkan adanya bakteri hidup di dalam produk tersebut. Data komposisi memang bisa memberikan lebih banyak informasi mengenai organisme yang ada di dalamnya, seperti nama genus dan spesies.
Bahkan sebuah penelitian pada tahun 2013 mengungkap bahwa kebanyakan produk atau suplemen yang menuliskan adanya organisme hidup dalam label mereka ternyata tidak mengandung mikroorganisme di dalamnya. Kebanyakan suplemen dari perusahaan yang memiliki reputasi bagus biasanya akan menyertakan nama organisme hidup yang terkandung dalam produk mereka.
4.Yogurt adalah sumber probiotik terbaik
Bicara tentang probiotik kebanyakan orang akan langsung memikirkan yogurt. Padahal yogurt tak selalu memiliki probiotik di dalamnya dan yogurt bukanlah satu-satunya makanan yang bisa menjadi sumber probiotik untuk Anda. Beberapa jenis yogurt kemungkinan menuliskan adanya mikroorganisme hidup dalam labelnya, namun ada juga yang tak mengandung probiotik.
Semua yogurt yang memiliki bakteri hidup biasanya mengandung Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermiphilus. Namun beberapa jenis yogurt menambahkan bakteri probiotik lainnya setelah proses pasteurisasi seperti L. acidophilus, L. bulgaricus, L. rhamnosus, dan L. casei.
5.Minum probiotik bisa mencegah pilek
Banyak orang berpikir bahwa mengonsumsi probiotik bisa membantu mereka meningkatkan kekebalan tubuh dan menghindarkan mereka dari penyakit. Namun tak ada hasil penelitian yang jelas menyebutkan bahwa makanan atau minuman probiotik bisa mencegah pilek. Saat ini peneliti masih meneliti bagaimana probiotik bisa membantu mendukung sistem kekebalan tubuh.
Itulah beberapa mitos keliru mengenai probiotik yang sebaiknya berhenti Anda percayai. Kini Anda mengetahui bahwa probiotik tak melulu berkaitan dengan yogurt dan tak semua label makanan atau minuman probiotik mengungkap jenis mikroorganisme apa dan seberapa banyak yang terkandung di dalamnya